INDRAMAYU, - Jajaran Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Indramayu secara perlahan dan pasti terus menancapkan prestasi yang sangat luar biasa. Kali ini program Gerakan Pengembangan Minat Baca (Gerbang Maca) masuk sebagai 8 besar Sistem Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) terbaik di Jawa Barat. Hal itu terungkap ketika kunjungan lapangan tim penilai Sinovik di Kabupaten Indramayu, Jum’at (20/04/2018).
Kepala Bappeda Kabupaten Indramayu yang juga penggagas program Gerbang Maca, Wawang Irawan dalam paparannya menjelaskan, Gerbang Maca didefinisikan sebagai serangkaian upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah bersama-sama dengan masyarakat untuk meningkatkan dan mengembangkan minat, kegemaran serta budaya baca dalam rangka mewujudkan generasi yang cerdas, berkarakter dan berdaya saing.
Lahirnya Gerbang Maca didasari atas kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama teknologi informasi dan komunikasi telah membawa lompatan budaya yang sangat signifikan. Apabila hal ini tidak disikapi dengan arif dan bijaksana melalui benteng keluarga yang kuat dan tangguh, sistem pendidikan yang berkarakter serta saringan yang mampu memilah dan memilih masuknya budaya asing tersebut, maka tidak tertutup kemungkinan nilai-nilai moralitas bangsa ini akan terdegradasi bahkan yang lebih membahayakan lagi nilai-nilai budaya bangsa ini akan tercerabut dari akamya.
Sementara itu untuk capaian kinerja perpustakaan umum Kabupaten Indramayu pada tahun 2016 berdasarkan data otomasi perpustakaan ( sebelum penerapan inovasi pelayanan publik) yakni kunjungan pemustaka sebanyak 17.856 orang; jumlah koleksi (judul) buku sebanyak 12.105 judul; jumlah koleksi (judul) buku elektronik (e-book) sebanyak 0 ; jumlah anggota perpustakaan sebanyak 6.211 orang; dan jumlah peminjaman buku (sirkulasi) sebanyak 10.295 eksemplar.
“Dari gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa masih belum optimalnya pemanfaatan perpustakaan oleh masyarakat, untuk itu lahirnya Gerbang Maca diyakini sebagai pendongkrak untuk meningkakan mina baca ditengah masyarakat Indramayu,” tegas Wawang.
Dalam menjalankan program Gerbang Maca, Disarpus Kabupaten Indramayu melakukan pendekatan strategis yakni dengan melakukan publikasi secara massif melalui media sosial, media cetak, media elektronik tentang manfaat perpustakaan bagi pengembangan wawasan pengetahuan dan pusat sumber belajar masyarakat; menambah koleksi dan waktu pelayanan pada perpustakaan umum daerah; mengembangkan sistem otomasi layanan perpustakaan umum untuk mempermudah dan mempercepat pencarian bahan pustaka melalui katalog online; mengembangkan perpustakaan dalam genggaman atau perpustakaan elektronik (e- library) melalui aplikasi ilndramayu dan memberikan layanan internet gratis bagi masyarakat ; dan mengembangkan layanan kunjungan pemustaka usia dini ke perpustakaan umumdaerah dengan bus antar jemput.
Sementara itu Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Indramayu, Toto Susmanto menjelaskan, setelah lahirnya Gerbang Maca saat ini Disarpus banyak mengalami peningkatan baik itu jumlah kunjungan, koleksi buku, anggota perpustakaan, jumlah peminjam buku, keterlibatan pihak lain, CSR, maupun lahirnya e-book.
“Setelah digagas saat ini Gerbang Maca banyak didukung oleh berbagai pihak baik itu anggaran maupun juga regulasi yang ada,” kata Toto.
Toto menegaskan, pembelajaran yang dapat diambil dari inovasi Gerbang Maca adalah untuk menumbuhkan minat, gemar dan budaya baca masyarakat haras dilakukan langkah yang komprehensif intégral dari selurah sumber daya yang tersedia. Pengalaman empiris dalam penerapan program Gerbang Maca, misalnya pada layanan perpustakaan umum daerah dengan beberapa inovasi untuk peningkatan pelayanan yang mudah, cepat dan fasilitas lengkap, maka telah dapat mendorong antusiasme masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan umum daerah.
Sementara itu Ketua Tim Penilai Sinovik, Prof. Nandang Alamsyah, M.Hum sangat terkesima dengan paparan program Gerbang Maca yang ada di Disarpus Indramayu, pasalnya dari kebijakan inovasi tersebut minat baca masyarakat Indramayu semakin meningkat dan dampaknya dirasakan langsung oleh pemerintah.
“Ada beberapa yang masih harus diperbaiki oleh program Gerbang Maca, dari 72 proposal yang diajukan di Jawa Barat, Gerbang Maca berhasil lolos masuk ke 8 besar. Insya Allah mudah-mudahan bisa masuk ke KemenPANRB untuk bisa menjadi terbaik di Nasional,” kata Nandang.
0Comments