INDRAMAYU,- Semakin tingginya jumlah penumpang yang menggunakan Stasiun Jatibarang menandakan bahwa tingkat mobilitas masyarakat semakin tinggi dalam menggunakan jasa kereta api. Akan tetapi belum semua kereta api berhenti di Stasiun Jatibarang.
Menanggapi hal itu, Plt. Bupati Indramayu H. Taufik Hidayat berharap agar semua kereta api bisa berhenti di Stasiun Jatibarang dan mengakibatkan tingkat mobilitas semakin tinggi. Apabila semua kereta api bisa berhenti maka diyakini akan semakin menjadi pengungkit dari peningkatan perekonomian di Kabupaten Indramayu. Hal itu ditegaskan Taufik Hidayat ketika menghadiri peresmian ruang loket dan customer service Stasiun Jatibarang, Jum'at (07/02/2020).
Taufik menegaskan, saat ini kondisi perekonomian di Kabupaten Indramayu sudah mulai menggeliat kembali dan menjadi sepirit optimis bagi masyarakat Indramayu. Apalagi Kabupaten Indramayu menjadi target investasi yang bernilai 100 triliun lebih.
Selain itu, optimis masyarakat disebabkan karena Indramayu masuk dalam pengembangan investasi dan kawasan peruntuan industri Jawa Barat yang tergabung dalam 'Rebana Ayu' seluas 15.288,35 hektar yang berada di 5 titik wilayah.
"Kita berharap semua kereta api bisa berhenti di Stasiun Jatibarang, jika ini bisa dilakukan maka statusnya akan meningkat dan mobilitas masyarakat akan semakin tinggi. Selain Jatibarang, kita juga masih punya staisun Haurgeulis dan Terisi yang sangat bisa untuk terus kita kembangkan," tegas Taufik.
Sementara itu Dirut PT. KAI Edi Sukmoro mengatakan, penataan Stasiun Jatibarang merupaka wujud sinergi BUMN untuk mendukung program pembangunan di Kabupaten Indramayu dan Jawa Barat. Menurutnya, di depan stasiun sudah ada taman yang cukup bagus sehingga kehadirannya akan semakin mendukung kenyamanan pengguna kereta api yang menggunakan Stasiun Jatibarang.
"Kita juga akan cari solusi terkait jalan umum depan stasiun yang merupakan aset KAI. Mungkin kita bisa perbaiki dengan menggunakan CSR. Jangan sampai stasiunnya bagus, tamannya bagus, malah jalannya rusak. Pokoknya nanti akan ada solusi untuk jalan tersebut," tegas Edi.
Penataan Stasiun Jatibarang ini dimulai sejak November 2019 dan yang dilakukan penataan yakni loket dan CS, mushola zona 2 dan 3, toilet zona 2 dan 3, ruang tunggu zona 2, renovasi ruang poskes dan laktasi, penataan area parkir, perluasan selasar zona 3, serta pembangunan taman dan area drop off.
"Kami juga telah menanam 18 batang tabebuya dan ketapang kencana di halaman stasiun agar lebih cantik," tambah Edi.
Sementara itu Kepala Daop 3 Cirebon, Tamsil Nurhamedi mengatakan, pertumbuhan penumpang di Stasiun Jatibarang setiap tahun terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2017 melayani 210.223 penumpang, kemudian pada tahun 2018 meningkat menjadi 268.162 penumpang dan tahun 2019 meningkat menjadi 284.353 penumpang.
"Setiap hari Stasiun Jatibarang melayani 700 sampai 800 penumpang baik yang naik ataupun turun. Bahkan saat akhir pekan atau hari besar nasional meningkat sampai 1.000 penumpang," kata Tamsil.
Pada kesempatan tersebut dilakukan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita serta peninjauan ke berbagai ruangan.
0Comments