INDRAMAYU, (nusantaraindonesia.id),- Teknologi yang semakin hari semakin berkembang berdampak yang siginifikan bagi kehidupan, termasuk mempengaruhi interaksi sosial masyarakat dimana media sosial menjadi sarananya.
Kehadiran ragam media sosial ini memberikan kemudahan bagi antar penggunanya untuk dapat saling berkomunikasi di belahan dunia manapun.
Namun demikian kemudahan akses penggunaan media sosial dan semakin berkembangnya teknologi juga dapat berpeluang timbulnya dampak negatif, seperti penyalahgunaan identitas orang yang tidak bertanggung jawab.
Akhir-akhir ini beredar kabar adanya akun palsu pada media sosial facebook yang mengatasnamakan Tanti Widyasari dan dalam informasi pekerjaannya bertugas sebagai Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM). Namun setelah dikonfirmasi kepada yang bersangkutan, Tanti membenarkan bahwa akun tersebut bukan miliknya.
Kemudian Tanti menyampaikan, saat ini dirinya berdinas sebagai Kepala Bagian Umum (Kabag Umum) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indramayu, walaupun memang sebelumnya sempat bertugas sebagai Sekretaris dan merangkap sebagai Plt. Kepala BKPSDM.
“Saya diinformasikan oleh suami dan beberapa rekan kerja kalau ada akun facebook yang mengatasnamakan saya sebagai Kepala BKPSDM, padahal sekarang saya tidak berdinas disitu. Jadi bila ada yang menghubungi menggunakan akun tersebut itu bukan saya,” ungkapnya kepada Diskominfo Indramayu saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (29/06/2023).
Sementara itu, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) pada Diskominfo Indramayu, Agus Muttaqien bersama dengan Tim Indramayu Saber Hoaks membenarkan adanya penyalahgunaan identitas tersebut. Dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati dalam bermedia sosial, serta dapat menginformasikan kepada warga lainnya terkait keberadaan akun palsu tersebut sehingga tidak ada ada masyarakat yang diragukan akibat ulah orang yang tidak bertanggung jawab.
“Kami sudah melakukan penelusuran dan memang benar itu adalah akun palsu. Jadi masyarakat harap berhati-hati agar ke depan tidak ada yang dirugikan akibat keberadaan akun palsu tersebut,” pungkasnya. (Abdul Jaelani/ NI)
0Comments