INDRAMAYU, (nusantaraindonesia.id),- Pemerintah Kabupaten Indramayu kembali mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar secara daring oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI.
Rapat yang dimpimpin secara langsung Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah guna mengevaluasi berbagai upaya yang dilakukan baik di tingkat pusat maupun daerah dalam hal pengendalian inflasi.
Dalam arahannya, Tito menyampaikan, angka inflasi nasional pada bulan Juni 2023 berada pada angka 3,52 persen cenderung menurun dari bulan-bulan sebelumnya. Walaupun demikian, upaya pengendalian inflasi harus terus dilaksanakan sehingga daerah-daerah yang angka inflasinya sudah terkendali tidak mengalami kenaikan.
“Sesuai arahan bapak presiden, upaya inflasi harus terus dilakukan dan harus detail, dimana setiap stakeholder betul-betul memantau di lapangan komoditas apa yang harga barang dan jasanya naik,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Statistik Harga Badan Pusat Statistik (BPS), Windhiarso Putranto memaparkan, berdasarkan data yang diperoleh dari Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan (Kemendag) terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dan berpotensi menjadi penyumbang inflasi di bulan Juli yakni komoditas daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah dan cabai rawit.
Kemudian, bawang putih, bawang merah, beras dan daging sapi juga memiliki potensi jika tidak dikelola dengan baik dalam upaya pengendalian inflasi pangan.
"Beberapa komoditas menjadi penyumbang inflasi akibat naiknya harga komoditas tersebut," paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Staf Bidang Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Suwenda menyampaikan, angka inflasi di Kabupaten Indramayu masih terkendali. Namun demikian masih terdapat permasalahan yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu salah satunya terkait dengan kenaikan harga yang terjadi pada komoditas cabai rawit.
“Memang betul sesuai yang disampaikan, di wilayah kami pun terjadi kenaikan harga pada komoditas cabai rawit,” ungkapnya, usai mengikuti kegiatan rakor pengendalian inflasi daerah di Indramayu Command Center, Senin (17/7/2023).
Menyikapi hal tersebut, pihaknya akan terus berupaya menekan harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan diantaranya dengan melakukan koordinasi dengan champion atau petani maju yang dikoordinasikan oleh Kementerian Pertanian bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian untuk menjadi lokomotif penggerak bagi petani lain di daerahnya.
“Kita akan koordinasi dengan champion cabai rawit salah satunya di Majalengka, supaya bagaimana nanti kita bisa kerjasama dengan champion yang ada disana sehingga harganya bisa ditekan,” tuturnya.
Selain itu, disampaikan Kepala Bagian Perekonomian Setda Indramayu, Iing Kuswara, pihaknya bersama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait sesuai Surat Keputusan Tim Pengendali Inflasi Daerah (SK TPID) akan menggelar rapat koordinasi sebagai tindak lanjut dari rakor pengendalian inflasi yang digelar oleh Kemendagri berserta dengan Satgas Pangan.
“Kami mengupayakan pelaksanaan rakor tindak lanjut secepatnya. Kami juga telah melaksanakan pasar murah, monitoring harga pasar, dan koordinasi dengan BI sebagai upaya pengendalian inflasi di Kabupaten Indramayu. Kemudian akan dilakukan juga peningkatan kapasitas TPID se-Ciayumajakuning oleh Bank Indonesia,” ucapnya.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir pula, Inspektur Pembantu Wilayah II pada Inspektorat Kabupaten Indramayu, Ermasyanto, Statistisi Ahli Madya BPS Kabupaten Indramayu, Didin Tajudin, Sekretaris Dinas Sosial, Caridin, Kepala Bidang Perekonomian Bappeda-Litbang, Heriyanto Budi Hermawan, serta tamu undangan lainnya. (Abdul Jaelani/ NI)
0Comments