Tidak hanya melibatkan seluruh perangkat daerah serta BUMD di lingkungan Pemda Kota Cirebon, pimpinan DPRD dan unsur Forkopimda, kirab ziarah juga diikuti oleh perwakilan kasultanan yang ada di Kota Cirebon berikut dengan prajurit pengawal, seniman, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum.
Iring-iringan kirab dipimpin langsung Wali Kota Cirebon, Drs. H. Nashrudin Azis, S.H., yang berjalan kaki didampingi sang istri, Ginawati Limansyah Azis. Sedangkan Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati menunggangi replika Paksinagaliman.
Di sepanjang perjalanan, iring-iringan kirab ziarah disambut antusias oleh masyarakat yang sudah menanti di sisi jalan. Bahkan, mereka juga menyapa, menyalami, hingga menyemangati Wali Kota yang tampak berjalan bersama iring-iringan kirab.
Sesampainya di komplek Astana Sunan Gunung Jati, para pejabat daerah bersama masyarakat melakukan ziarah dan doa bersama. Tradisi ini dilakukan setiap sehari menjelang peringatan Hari Jadi Cirebon yang jatuh pada 1 Muharam penanggalan Hijriah.
“Kirab ziarah ini sebagai salah satu rangkaian peringatan Hari Jadi Cirebon. Alhamdulillah tahun ini bisa terlaksana dengan baik,” ungkap Azis.
Menurutnya, kirab ziarah juga menjadi salah satu sarana untuk melestarikan tradisi dan budaya Cirebon. Pemda Kota Cirebon berupaya untuk menjaga eksistensi dari tradisi dan budaya tersebut.
“Dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk unsur masyarakat, kita bersama-sama melestarikan tradisi dan budaya Cirebon. Agar eksistensinya terjaga dan generasi penerus kita akan ikut melestarikannya,” tutur Azis.
Sejalan dengan itu, ziarah dan doa bersama yang dilakukan di Makam Sunan Gunung Jati juga sebagai wujud syukur kepada Tuhan dan penghormatan kepada leluhur. Sehingga diharapkan Kota Cirebon akan terus berkembang dan maju.
“Kita harus mengingat begitu besarnya jasa Kanjeng Sunan Gunung Jati, terutama bagi Cirebon. Semoga kita semua senantiasa memiliki spirit besar untuk terus memajukan Kota Cirebon,” kata Azis.
Di sisi lain, Azis juga menyampaikan permohonan maaf kepada pengguna jalan yang terganggu lalu lintasnya akibat iring-iringan kirab. “Kami memohon maaf atas gangguan lalu lintas yang terjadi,” katanya.
Peringatan Hari Jadi Cirebon tahun ini memiliki tagline “Cirebon Ngobeng Maning”. Ada beberapa rangkaian acara dan puncaknya akan berlangsung pada 1 Muharam 1445 Hijriah atau 19 Juli 2023. (Abdul Jaelani/ NI)
0Comments