Indramayu, (nusantaraindonesia.id),- Pemkab Indramayu terus berbenah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, salah satunya dengan menjaring beragam ide inovatif hasil buah pemikiran para inovator dalam lomba inovasi daerah yang digelar oleh Bappeda-Litbang Kabupaten Indramayu yang diharapkan dapat mengoptimalkan pelayanan.
Ngiung-Ngiung Hayuk Reborn, merupakan salah satu program inovasi yang digagas oleh dr. Andri dari Puskesmas Lohbener yang berfokus ‘mengawal’ kondisi ibu hamil baik itu yang berada dalam kondisi baik maupun ibu hamil yang beresiko tinggi sehingga dapat menekan kematian ibu dan bayi saat persalinan.
Program tersebut juga menjadi komitmen kepedulian terhadap keselamatan masyarakat serta turut mengawal kesehatan bayi pada 1.000 hari pertama kehidupan guna mencegah terjadinya stunting melalui pemberian asupan gizi dalam layanan imunisasi serta edukasi kepada orang tua seputar tumbuh kembang bayi yang sehat.
Dengan menggandeng stakeholder lintas sektor hingga ke tingkat desa, Ngiung-Ngiung Hayuk Reborn juga melakukan roadshow ke masing-masing desa guna memberikan pelayanan kepada ibu hamil. Bahkan tak jarang tenaga kesehatan turut menyambangi kediaman ibu hamil yang terlambat melakukan pemeriksaan rutin.
“Program ini dahulu hanya sebatas untuk ibu hamil yang beresiko tinggi dan hanya dikumpulkan di puskesmas pemeriksaan ibu hamilnya, namun sekarang program ini untuk semua ibu hamil karena kami juga berkomitmen untuk mencegah stunting. Oleh karenanya kami juga turut melaksanakan roadshow ke masing-masing desa, jadi tidak hanya sebatas ibu hamil datang ke posyandu atau puskesmas untuk pemeriksaan,” ungkap dr.Andri kepada Diskominfo Indramayu, Selasa (10/9/2023).
Kiprah program yang digagas oleh inovator yang juga merupakan Kepala Puskesmas Lohbener patut diacungi jempol. Pasalnya, sejak tahun 2018 hingga tahun 2020 ibu hamil yang beresiko tinggi yang berada di bawah pengawasan tim tenaga kesehatan Puskesmas Lohbener dapat melahirkan dengan selamat dan selama kurun waktu tersebut kasus kematian ibu dan bayi dapat ditekan hingga nol.
Tak ayal, program inovasi Ngiung-Ngiung Hayuk Reborn berhasil menyabet juara pertama dalam lomba inovasi puskesmas se-Jawa Barat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, dr. Wawan Ridwan mendukung hadirnya program tersebut. Menurutnya, terobosan inovatif dengan melakukan pembaruan pada layanan pemeriksaan ibu hamil memiliki dampak yang luar biasa.
“Bagus, ini inovasi yang patut untuk terus ditingkatkan,” ujarnya.
Apresiasi serupa juga turut disampaikan kepala Bappeda-Litbang Kabupaten Indramayu, Iin Indrayati. Dirinya menyampaikan, upaya terobosan yang dilakukan oleh Puskesmas Lohbener dalam menekan angka kematian ibu hamil dan bayi serta ikut serta dalam penanggulangan stunting dapat mendorong meningkatnya IPM di bidang kesehatan.
“Kontribusi tenaga kesehatan ini patut kita apresiasi, karena mereka berupaya turut andil dalam mendorong peningkatan IPM di bidang kesehatan,” kata Iin. (Sarnadi)
0Comments