INDRAMAYU, (nusantaraindonesia.id),- Perkembangan teknologi yang berkembang pesat mendorong berbagai sektor bertransformasi secara digital termasuk dalam hal keuangan.

Transformasi digital tersebut juga turut membawa dampak tersendiri terhadap publik. Tak hanya berdampak positif, tranformasi digital tersebut juga berpeluang dapat membawa dampak negatif.

Dengan demikian pemerintah terus melakukan inovasi guna memberikan wawasan dan pengetahuan kepada masyarakat sehingga dapat mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital sekaligus meminimalisir terpaparnya masyarakat oleh dampak negatif.

Upaya meningkatkan literasi tersebut salah satunya dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip (DPA) Kabupaten Indramayu berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon dan BJB Cabang Indramayu dengan menggelar program Kelas Bergisi (Berbagi dan Berisi) terkait edukasi keuangan dengan tema digital payment, perlindungan konsumen, sektor keuangan dan waspada entitas keuangan ilegal yang diikuti oleh generasi milenial.

“Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan literasi Masyarakat, Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Indramayu memiliki program inovatif yaitu Kelas Bergisi yang mengangkat tema isu-isu terkini yang berkembang Masyarakat,” Ungkap Kepala DPA Kabupaten Indramayu, Aan Hendrajana M saat membuka kegiatan Kelas Bergisi di Aula BKAD Kabupaten Indramayu, Rabu (24/72024).

Lebih lanjut Aan menyampaikan, dalam rangka mendukung visi Indramayu Bermartabat, DPA Kabupatan Indramayu berkomitmen untuk terus mengembangkan peran perpustakaan sebagai pusat literasi yang inovatif dan inklusif dengan mengembangkan program unggulan yang mendorong masyarakay lebih gemar membaca dan literat seperti Dongeng Keliling Anak Literat (DONGKAL) dan perpustakaan keliling.

Selain itu, program unggulan lain yang terus dikembangkan oleh DPA yakni Kelas Pelibatan Masyarakat Kerjasama Silang Layan Perpustakaan serta Kelas Bergisi (Berbagi dan Berisi) yang saat ini digelar.

“Peran ini sangat relevan dengan tujuan pembangunan yang berkelanjutan, di mana peningkatan literasi menjadi salah satu fondasi utama untuk menciptakan masyarakat yang lebih cerdas dan berdaya saing, ” tambahnya.

Sementara itu, Kepala OJK Cirebon, Abdul Muntholib mengapresiasi langkah yang dilakukan DPA Kabupaten Indramayu dengan memberikan edukasi keuangan kepada kalangan generasi milenial.

Menurutnya, edukasi keuangan perlu terus dilakukan terlebih dengan maraknya isu pinjaman online (pinjol) dan judi online (judol).

Kemudian, Abdul Muntholin juga menyampaikan bahwa pinjol dan judol merupakan hal yang harus diwaspadai karena dapat menimbulkan kerugian, baik itu kerugian secara materi melainkan juga dibalik hal tersebut terdapat potensi penyalahgunaan data pribadi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Maka dari itu, Kepala OJK menekankan betapa pentingnya perencanaan keuangan dengan pengelolaan secara bijak dan benar.

Kepala OJK berharap, pengetahuan yang diperoleh dalam kegiatan tersebut bisa disampaikan kepada rekan-rekan yang lain sehingga semuanya dapat memiliki pengetahuan di sektor keuangan serta waspada terhadap entitas keuangan digital.

“Harapannya kami disini, kami berbagi ilmu dan pengalaman nanti pada akhirnya temen-temen mendapatkan ilmu sehingga berisi dan pada akhirnya juga menularkan ilmu itu lagi kepada teman-teman yang lain,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir pula Manager Sistem Pembayaran Bank Indonesia Kantor Perwakilan Cirebon, Wayan Sri Widhiastuti dan CEO Regional 3 bank bjb Arris Mirawan.

Acara Kelas Bergisi kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi terkait sektor keuangan yang disampaikan oleh narasumber dari Bank Indonesia Kantor Perwakilan Cirebon, OJK Cirebon serta BJB. (Ucup)