INDRAMAYU, (nusantaraindonesia.id),- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memimpin langsung Rapat Koordinasi Kepala Daerah se-Provinsi Jawa Barat. Rakor membahas upaya strategis dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi pemerintah kabupaten/kota sebagai pembelanjaan yang efektif dan efisien.

Rakor berlangsung di Gedung Sate Bandung, Jum’at (19/7/2024) dan dihadiri Pj. Gubernur Jawa Barat, Bupati/Walikota, perwakilan SKPD, serta unsur lainnya.

Mendagri Tito Karnavian mengatakan, pemerintah kabupaten/kota di Jawa Barat harus menggenjot realisasi pendapatan daerah. Pemerintah harus menghasilkan PAD yang lebih besar dibandingkan pada anggaran belanja demi terciptanya suatu kemandirian pendapatan.

“Saya mendorong supaya pendapatan lebih ditingkatkan lagi diantaranya dengan menghidupkan sektor swasta jadi dibuat baik untuk pengusaha bukan hanya besar sedang kemudian menengah ya kecil dan termasuk yang pedagang harian ultra mikro ini,” kata Tito.

Tito menambahkan, realisasi pendapatan Pemerintah Provinsi Jawa Barat hingga semester I tahun 2024, mencapai 48,88 persen.

“Realisasi pendapatan Jawa Barat relatif cukup bagus semua. Di atas nasional,” ucapnya.

Sementara mengenai realisasi belanja Pemprov Jabar, Tito menilai pada semester I APBD 2024 sudah cukup maksimal. Di mana Pemprov Jabar telah melakukan realisasi belanja 40,91 persen. Atau berada di urutan ketiga, di bawah Provinsi Sulawesi Barat dan Banten, dengan rerata seluruh provinsi di Indonesia sebesar 31,44 persen.

Sementara itu Pemkab Indramayu di bawah kepemimpinan Bupati Nina Agustina terus berupaya dalam menerapkan strategi peningkatan PAD diantaranya, memberikan ruang kemudahan dan menggelar karpet merah bagi para investor yang akan berinvestasi. Selanjutnya menginventarisir berbagai potensi pendapatan yang ada di masyarakat.

Berdasarkan info dari Kemendagri, kapasitas fiskal yang kuat ditandai dengan PAD yang lebih tinggi dari pendapatan transfer pusat. Untuk itu persentase fiskal APBD Provinsi Jabar TA 2024 berada di angka 70,14% PAD nya dari Pendapatan Transfer 29,78%.

Selain itu persentase realisasi pendapatannya, Provinsi Jabar berada di 48,88% dan kemudian realisasi belanja yaitu 40,91% sesuai target dan jadi salah satu posisi tertinggi se-Indonesia. (Tarudi)