CIREBON, (nusantaraindonesia.id),- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon akan memasang alat Flood Early Warning System (FEWS) di sungai Kedung Menjangan, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti.
Alat ini dirancang untuk mendeteksi, memantau, dan memberikan peringatan dini mengenai potensi banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Cirebon, Andi Wibowo SSos MSi mengatakan, pemasangan FEWS perlu dilakukan mengingat sejumlah daerah di Kota Cirebon rawan banjir kiriman akibat air dari hulu dan curah hujan tinggi.
“Banjir di Kota Cirebon bukan sepenuhnya akibat curah hujan tapi ada yang karena air kiriman dari hulu ke hilir kemudian masuk ke pemukiman warga yang jaraknya dekat dengan sungai,” kata Andi usai mengadakan rapat Forum Perangkat Daerah di kantornya, Senin (27/2)
Cara kerja FEWS, dijelaskan Andi, dengan memberikan sinyal saat ketinggian air sungai Kedung Menjangan melampaui batas minimal. Kemudian pihaknya akan menyampaikan informasi akan potensi banjir melalui sosial media, sms blast, dan grup WhatsApp.
“Masyarakat yang berada di daerah rawan banjir bisa bersiap-siap untuk mengungsi ke tempat yang aman setelah mendapatkan informasi potensi banjir,” ujarnya.
Ada waktu sekitar 1 jam air dari Sungai Kedung Menjangan menuju daerah rawan banjir di Kota Cirebon. Waktu yang ada dimanfaatkan masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir untuk berkemas dan menyelamatkan barang berharga.
“Waktu yang ada harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Sehingga jika bencana banjir terjadi, masyarakat sudah mampu mengantisipasi,” tutur Andi.
Masih kata Andi, FEWS juga akan memberikan sinyal kepada personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) di kelurahan untuk mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan saat terjadi banjir, termasuk mempersiapkan lokasi pengungsian.
“Bukan hanya Tagana, kami juga akan ikut terjun langsung membantu masyarakat ke tempat pengungsian yang lebih aman dan layak,” ujarnya.
Andi menargetkan FEWS terpasang secepatnya. Agar tidak ada korban jiwa akibat bencana banjir di Kota Cirebon. (Red)
0Comments