PURWAKARTA, (nusantaraindonesia.id),- Ribuan hewan ternak di Kabupaten Purwakarta mendapatkan penyuntikan vaksin untuk mengatasi penularan dan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK). Vaksinasi dilakukan terhadap hewan ternak sapi, kerbau, domba dan kambing.
Vaksinasi ditempuh untuk memastikan ketersediaan daging sehat dan layak konsumsi selama bulan suci Ramadhan hingga puncaknya pada lebaran 2024 (Idul Fitri 1445 H).
Langkah vaksinasi ribuan hewan ternak itu merupakan arahan Penjabat Bupati Benni Irwan kepada Dinas Peternakan dan Perikanan (Diskanak) Purwakarta.
"Pj Bupati ingin memastikan ketersediaan daging sehat untuk konsumsi Ramadhan dan lebaran. Langkah vaksinasi itu juga sekaligus untuk memutus dan mencegah penularan dan penyebaran lebih luas penyakit PMK yang terjadi di daerah lain seperti di Jawa Tengah, Jawa Timur dan daerah lain di Jawa Barat," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Purwakarta, Rudi Hartono, Senin, (25/3).
Data dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Diskanak) Purwakarta menyebutkan, sejak tahun 2023 hingga Maret 2024, sebanyak 26.208 ekor ternak sapi, kerbau, domba dan kambing sudah divaksinasi PMK.
Dari jumlah itu, sebanyak 24.284 hewan divaksin PMK pada tahun 2023, yang meliputi sapi 10.794 ekor, kerbau 2.147 ekor, domba 10.275 dan 1.068 ekor kambing.
Sementara hewan yang divaksin tahun 2024 mulai Januari hingga Maret, jumlahnya mencapai 1.924 ekor hewan ternak, yang meliputi sapi 458 ekor, kerbau 93 ekor, domba 1.158 ekor dan kambing 215 ekor.
Kepala Diskanak Purwakarta, Siti Ida Hamidah mengatakan, untuk pelaksanaan vaksinasi telah diterjunkan Tim Kesehatan Hewan Diskanak Purwakarta ke semua lokasi peternakan milik masyarakat dan semua pasar hewan di seluruh Purwakarta.
"Tim Kesehatan Hewan Diskanak Purwakarta kita terjunkan ke semua lokasi peternakan dan semua pasar hewan. Kita ingin memastikan semua hewan dalam kondisi sehat dan dagingnya layak konsumsi," kata Ida.
Monitoring Pasar Hewan
Ida menjelaskan, Tim Kesehatan Hewan Diskanak Purwakarta juga melakukan monitoring dan pemeriksaan ketat lalu lintas perdagangan hewan termasuk yang masuk ke Purwakarta.
"Pemeriksaan ketat kita tempuh terhadap hewan-hewan ternak yang datang dari luar Purwakarta. Itu untuk mencegah agar kasus PMK yang terjadi di daerah lain tidak menyebar ke Purwakarta," kata Ida.
Pemeriksaan ketat dilakukan terhadap empat pasar hewan diseluruh Purwakarta yang meliputi Pasar Hewan Ciwareng Kecamatan Babakancikao, Pasar Hewan Citeko Kecamatan Plered, Pasar Hewan Bojong Kecamatan Bojong dan Pasar Hewan Wanayasa. Kecamatan Wanayasa.
"Tim Kesehatan Hewan telah saya terjunkan untuk memeriksa ketat semua hewan yang masuk ke empat pasar tersebut. Jangan sampai hewan yang terjangkit PMK meluas hingga ke wilayah Purwakarta," kata Ida.
Seperti diberitakan media massa, kasus hewan ternak yang terjangkit PMK terjadi di beberapa daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Di Jawa Timur kasus PMK terjadi sepanjang Januari-Februari di Kabupaten Malang 27 ekor sapi terjangkit PMK. Kabupaten Pasuruan 145 ekor sapi, Kabupaten Jombang 21 ekor sapi dan Kabupaten Pacitan 3 ekor sapi.
Di Jawa Tengah, kasus PMK yang terjadi di Kabupaten Wonosobo, Sepanjang Januari-Februari 2024, di daerah tersebut tercatat 47 ekor sapi dan 13 ekor domba terjangkit PMK.
Sementara di Jawa Barat, kasus PMK terjadi di Kabupaten Kuningan. Di kabupaten tersebut, sepanjang Januari-Maret sebanyak 80 ekor sapi milik masyarakat terjangkit PMK.
Menurut Ida, monitoring dan pemeriksaan semua pasar hewan ternak di Purwakarta dilakukan secara ketat karena para-pasar itu menjadi pusat perdagangan ternak dari berbagai daerah di Pulau Jawa.
"Kita ingin memastikan semua hewan yang diperdagangkan di semua pasar hewan di Purwakarta benar-benar dalam kondisi sehat. Tim Kesehatan Hewan akan terus memonitor memeriksa ketat semua hewan di semua pasar hewan tersebut," kata Siti Ida Hamidah. (Red)
0Comments