Dalam kuliah tersebut, Yudil memaparkan berbagai program unggulan yang ditawarkan KBRI Beijing untuk kampus vokasi di Indonesia, melalui serangkaian program inovatif yang dirancang untuk mempersiapkan lulusan siap kerja dengan keahlian dan pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan industri, terutama industri Tiongkok yang beroperasi di Indonesia.
Salah satu program utama yang dipresentasikan adalah Program Diploma 3 dengan skema 1+1+1. Model pendidikan ini memungkinkan mahasiswa menghabiskan satu tahun belajar di Indonesia, satu tahun di Tiongkok, dan satu tahun magang di industri. Tujuan dari program ini adalah untuk memfasilitasi transfer teknologi dan pemahaman tentang teknologi yang berkembang di Tiongkok, serta pembekalan bahasa Mandarin.
Selain itu, Yudil juga menjelaskan tentang program 3+1 yang dikenal sebagai Recognition of Prior Learning (RPL). Dalam skema ini, mahasiswa akan menghabiskan tiga tahun belajar di Tiongkok dan satu tahun di Indonesia. Program RPL dirancang untuk membantu mahasiswa dalam alih jenjang pendidikan dan memastikan mereka memperoleh keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri global.
Program lain yang ditawarkan, meliputi kolaborasi antar universitas dengan universitas dan bisnis (University to University and Business), dan sertifikasi profesi oleh satuan pendidikan dan industri. Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan bahwa lulusan memiliki kualifikasi yang diakui secara internasional dan siap bersaing di pasar kerja global.
Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan investasi di sektor pendidikan vokasi, Yudil juga memaparkan strategi KBRI Beijing dalam mengundang lebih banyak investor dari Tiongkok. Salah satu strategi yang ditawarkan adalah konsep corporate university dan bahkan training center, di mana perusahaan-perusahaan Tiongkok dapat berinvestasi dalam teknologi, peralatan, dan mesin di kampus-kampus vokasi di Indonesia. Dengan adanya investasi ini, diharapkan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia akan meningkat dan menghasilkan tenaga kerja yang lebih terampil dan siap kerja.
Kuliah umum ini, dihadiri oleh ratusan mahasiswa dan dosen Politeknik Negeri Indramayu yang antusias menyambut berbagai peluang dan program yang dipaparkan.
Dalam kesempatannya, Direktur Politeknik Negeri Indramayu, Rofan Aziz menyatakan kesiapan institusinya untuk lebih lanjut menjajaki kerjasama pada program-program inovatif yang ditawarkan oleh KBRI Beijing. Beliau sangat antusias dengan peluang ini dan berkomitmen untuk mengimplementasikan program-program inovatif KBRI Beijing guna memberikan pengalaman pendidikan yang komprehensif bagi mahasiswa Polindra yang juga sejalan dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Polindra bersama KBRI Beijing siap mendukung peningkatan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia dan memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok dalam bidang pendidikan dan industri. (Sofwan)
0Comments