Pengurus LKSA KH. Mudhofar foto bersama tim Asesor BALKS 
Kemensos RI. Kamis, (13/06/2024)

INDRAMAYU, (nusantaraindonesia.id),- Lembaga Kesejahteraan sosial Anak (LKSA) KH Mudhofar Abdul Djalil yang beralamat di Gang Kampus Putih RT.01 RW.02 Segeran Kidul Kecamatan Juntinyuat kabupaten Indramayu, dikunjungi oleh para Asesor dari Badan Akreditasi Lembaga Kesejahteraan Sosial (BALKS) Kementerian Sosial RI. Kamis, (13/06/2024) sore. 

Kunjungan tim Asesor ini guna melakukan visitasi dokumen mulai dari Standar Program, Standar Proses, Standar Manajemen Organisasi, Standar Sarana dan Prasarana, Standar SDM, dan Standar Hasil Pelayanan. 

Kehadiran tim Asesor di LKSA KH Mudhofar ini didampingi oleh beberapa staf dari Dinas Sosial Kabupaten Indramayu, Wadori dan Hendrik.

Mereka disambut langsung oleh Pengurus LKSA KH Mudhofar, Miftahul Fatah atau yang akrab disapa Gus Mif bersama para pengurus lainya. 

Pengurus LKSA KH Mudhofar, Miftahul Fatah dalam sambutanya merasa bangga atas kehadiran para Asesor di LKSA KH Mudhofar yang baru berusia 3 tahun. 

"Enam standar tersebut sudah kami siapkan dalam bentuk borang, sehingga tinggal dicocokkan dengan bukti fisiknya," papar Gus Mif.

Pengurus LKSA KH. Mudhofar, Miftahul Fatah (Gus Mif) sedang presentasi dihadapan tim Asesor BALKS Kemensos RI. Kamis, (13/06/2024)
Pengurus LKSA KH. Mudhofar, Miftahul Fatah (Gus Mif) sedang presentasi dihadapan tim Asesor BALKS Kemensos RI. Kamis, (13/06/2024)

Sementara itu, salah satu Asesor BALKS Kemensos RI, Yuli mengatakan bahwa akreditasi bukan hanya sekadar pemberian label atau sertifikat, tetapi juga merupakan suatu proses evaluasi yang komprehensif terhadap lembaga. 

"Akreditasi membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan lembaga tersebut, serta memberikan panduan untuk perbaikan yang berkelanjutan," ujar Yuli.

Yuli juga merasa bangga dengan kehadiran LKSA ini, karena memiliki program dan SDM yang luar biasa. Beberapa pengurusnya sangat kompeten dibuktikan dengan adanya sertifikat yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Pekerjaan Sosial Indonesia (LSPSI) serta adanya kerjasama antar lembaga seperti Ormas, Kelompok Gender, Perguruan Tinggi, Badan Anti Narkoba dan lainnya. 

"Yang sangat kagum dengan lembaga ini adalah sarana dan prasarana yg sangat lengkap. Belum lagi dengan unit usaha yang dimiliki seperti budidaya jamur tiram, pembesaran ikan tawar serta produksi sepatu. Sehingga saya percaya bahwa lembaga ini bisa bertahan walau tanpa adanya bantuan dari pihak luar," ungkap Yuli.

Sebelum mengakhiri kunjungan tim akreditasi, Asesor Nani memberikan beberapa catatan hasil visitasi yang segera dilakukan oleh lembaga. Diantaranya penataan dok, alur layanan dan membuat peta penyebaran wilayah binaan. 

"Semoga PR yang kami berikan nantinya dapat meningkatkan standar pelayanan ataupun peningkatan kualitas lembaga," pungkas Nani. (Red)