INDRAMAYU, (nusantaraindonesia.id),- Proyek penggalian bahu jalan dalam rangka pemasangan pipa jaringan distribusi utama PDAM Tirta Darma Ayu Indramayu di wilayah Indramayu Timur kian memprihatinkan.

Pasalnya, usai melakukan penggalian, pihak proyek menutup bekas galian pemasangan pipa tersebut diduga dilakukan asal-asalan.

Akibatnya, sebuah dump truk bermuatan aspal untuk rehabilitasi jalan desa di wilayah Kecamatan Karangampel, terperosok di bekas galian pipa PDAM yang ada pada bahu jalan di Jalan Raya Jatibarang - Karangampel tepatnya di Gang 7 Utara Desa Karangampel Kabupaten Indramayu. Sabtu, (27/07/2024).

Pantaun nusantaraindonesia.id, ban belakang bagian kiri dump truk bernopol G 8357 JG, amblas hampir mencapai lebih dari separoh tinggi ban ke dalam tanah bekas galian pipa jaringan distribusi tersebut.

Sopir dump truk, Muslim mengatakan, terperosoknya ban dump truk bermuatan aspal itu bermula saat dirinya menepi ke bahu jalan di Gang 7 Utara Desa Karangampel untuk menunggu giliran bongkar. Namun tiba-tiba, ban belakang sebelah kiri langsung amblas masuk ke dalam lobang.

"Sudah menepi di pinggir jalan nunggu giliran bongkar aspal, tapi tidak lama ban belakang langsung amblas," ujarnya.

Agar ban mobil tidak amblas lebih dalam lagi, ia pun berusaha mendongkraknya, namun tetap amblas.

"Di atasnya keras tapi seperti ada papannya. Saat di dongkrak ternyata di bawahnya bolong gak ada tanahnya," katanya.

Hal serupa juga pernah dialami warga masyarakat Karangampel yang juga sebagai sopir dump truk. 

"Saya juga pernah alami seperti ini. Saat mobil dibawa ke bengkel, ternyata ada juga mobil boks yang membawa air galon terjebak di bekas lobang galian pipa," katanya.

Bahkan menurutnya, sepanjang jalan raya Desa Mundu sampai Desa Karangampel yang merupakan jalur bekas galian pipa PDAM, sedikitnya terjadi 20 unit kendaraan yang terjebak di bekas lobang galian pipa. 

"Kalau seperti itu, berarti asal tutup rata (lobang galian-red) saja tanpa dilakukan pemadatan tanah. Kontraktor ini asal-asalan padahal anggarannya besar," kesalnya.

Masyarakat berharap, agar penutupan lobang bekas galian pipa timbunan tanahnya harus padat dan tidak asal-asalan supaya tidak terjadi lagi hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan karena amblas dan tergenang air dengan kontur tanah yang tidak rata.

Sementara itu, Konsultan dari PDAM Kuningan, Pusantara, saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp terkait progres dan teknis penutupan bekas lobang pipa, ia mengarahkannya ke Pelaksana proyek.

"Soal teknis dan progres tanyakan ke pelaksana, saya tugasnya mensosialisasikan kegiatan tdk ke teknis," singkatnya. Minggu, (28/07/2024).

nusantaraindonesia.id pun berusaha mendatangi gudang KSO Prastama Abyasa selaku Kontraktor pada Minggu, (28/07/2024) untuk konfirmasi ke pihak manajemen atau Pelaksana proyek, namun hanya bisa menemui sejumlah pekerja gudang saja.

Hingga berita ini tayang, pihak manajemen KSO Prastama Abyasa belum dapat dikonfirmasi. nusantaraindonesia.id masih tetap berupaya untuk meminta keterangan dari Kontraktor. (Red)